Bisakah Anda bayangkan berselancar di sungai? Di Teluk Meranti, Sungai Kampar, Kabupaten Palalawan, Riau, ada fenomena alam yang membuat penasaran para pelancong dan peselancar dunia. Namanya ombak Bono yang bisa digunakan untuk berselancar.
Gelombang Bono terjadi akibat tumbukan tiga aliran air dari Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Sungai Kampar. Biasanya gelombang hanya terjadi di pantai, laut, atau danau yang luas karena perubahan arus air dan angin.
Menurut kepercayaan mereka, gelombang bono di Sungai Kampar adalah bono jantan, sedangkan bono betina berada di kawasan Sungai Rokan, dekat kota Bagansiapi-api. Ada tujuh bono di Kampar, yang bentuknya mirip kuda yang biasa disebut bono. Pada musim kawin, bono ini akan pergi ke Sungai Rokan untuk bertemu dengan bono betina. Informasi wisata dan berita terbaru untuk wilayah Pekanbaru dan Riau bisa langsung di Berita Pekanbaru Terbaru.
Bagi Anda yang ingin berselancar dengan sensasi berbeda plus tantangan yang lebih ekstrim, Anda harus mencoba ombak Sungai Kampar. Gelombang di Sungai Kampar bisa mencapai ketinggian 4-5 meter, panjang gelombangnya bisa mencapai 300 meter dengan sebelumnya ditandai dengan suara gemuruh yang hebat.
Yang lebih menantang adalah banyak buaya muara di hulu yang panjangnya mencapai 3 meter. Selain buaya muara juga tidak ada ular piton dan ular berbisa lainnya yang bisa ditemukan di sini.
Ada dua pintu masuk ke Kawasan Pahlawan, penyeberangan dari Batam menggunakan perahu, atau berkendara selama 4 jam dengan mobil dari Pekanbaru Pangkalan Kerinci dengan jarak tempuh 70 km, dan dilanjutkan ke Teluk Meranti melalui Kecamatan Buntut selama kurang lebih 1,5 jam.
Di Desa Meranti Anda bisa menemukan banyak homestay dengan harga terjangkau.
Salah satu makanan khas Kampar adalah Ikan Tokang. Ikan tokang adalah ikan musiman yang hanya ada setelah mereka bertelur. Setelah ikan toking bertelur, mereka akan melemah dan mudah ditangkap oleh jaring. Ikan ini tidak dapat ditangkap dengan alat pancing dan dikatakan sebagai ikan yang cerdas. Ikan ini juga memiliki tubuh yang bersih.
Biasanya ikan ini digoreng, dijadikan gulai atau sambal goreng. Selain itu ada tumisan telur ikan tokang dengan cabai hijau.
Bulan-bulan terbaik untuk mengunjungi Sungai Bono adalah pada awal dan akhir musim hujan, karena pada saat itu ombak akan tinggi. Tepatnya di bulan Februari, Maret, Oktober, dan November. Waktu terbaik untuk berselancar adalah pada siang dan sore hari.